Kimi Klinik 1


Peserta: 93 Orang  Pendaftaran: Dibuka 


Mata Kuliah Kimia Klinik 1 mempelajari mengenai pemeriksaan cairan darah yang berhubungan dengan fungsi organ-organ tubuh seperti fungsi ginjal, hati, pankreas, dan lain-lain

Mata kuliah ini terdiri dari 3 SKS (1 SKS teori dan 2 SKS praktik) yang diberikan pada semester IV (empat) 


Materi Pelajaran


Pembuatan Serum dan Plasma Darah

Materi ini membahas mengenai cara pembuatan serum dan plasma darah yang digunakan sebagai bahan untuk pemeriksaan fungsi organ-organ tubuh

Pemeriksaan Kadar Glukosa

Materi ini membahas mengenai prosedur pemeriksaan kadar glukosa darah.

Glukosa tidak dapat dimetabolisme lebih lanut kecuali setelah dikonversi menjadi glukosa-6 phosphat oleh reaksi dengan ATP. Reaksi ini dikatalisa oleh enzim heksokinase dan glukokinase yang spesifik di dalam hati. Glukosa-6 phosphat yang terbentuk akan dikonversi menjadi glikogen sehingga dapat dioksidasi dan disimpan sebagai glikogen otot atau dikonversi menjadi lemak. Glikogen otot dikonversi menjadi asam laktat oleh glikolisis anaerob  

Pemeriksaan Kadar Asam Urat

Materi ini membahas mengenai prosedur pemeriksaan kadar asam urat di dalam darah

Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin dari asam nukleat. Asam urat disintesis oleh hati dengan bantuan enzim xantine oxidase, kemudian diangkut oleh darah menuju ginjal untuk dikeluarkan melalui urin. Asam urat tidak larut dalam air, sehingga peningkatan kadar asma urat dapat membentuk batu urat di dalam saluran kemih, penimbunan urat pada sendi yang disertai rasa nyeri (gout). Tonjolan kulit karena penimbunan urat di jaringan bawah kulit disebut thopi.

Pemeriksaan Kadar Total Protein

Materi ini membahas megenai prosedur pemeriksan kadar total protein di dalam darah

Protein total yang terdapat di dalam serum sebagian besar terdiri dari albumin, globulin, dan fibrinogen. Sel-sel parenkim hepar membuat sebagian besar albumin, alpha globulin, beta globulin, dan fibrinogen.

Kerusakan faal hepar sering disertai dengan perubahan fraksi protein di dalam darah walaupun kadar total protein normal secara kuantitatif, tetapi secara kualitatif ada perubahan seperti penurunan kadar serum albumin ataupun peningkatan kadar serum globulin terutama gamma globulin.

Pemeriksaan Kadar Albumin dan Globulin

Materi ini membahas mengenai prosedur pemeriksaan kadar albumin dan globulin di dalam darah

Albumin disintesa di hati dengan masa paruh 15 hari. Albumin berfungsi sebagai buffer yang berkaitan dengan tekanan koloid osmotik plasma, transportasi bilirubin, kalsium, mengikat zat warna, obat-obatan, metabolit, dan hormon.

Globulin disintesa di reticuloendotial system (RES) yaitu dalam bentuk immunoglobulin, sedangkan globulin lainnya disintesa di hati. Globulin terdiri dari aplha, beta, dan gamma globulin.

Pemeriksaan Kadar Trigliserid

Materi ini membahas mengenai prosedur pemeriksaan kadar trigliserid di dalam darah

Trigliserid merupakan lipid utama dalam diet yang memberikan sumber energi dari kombinasi trigliserid endogen dan eksogen. Kadar trigliserid dalam darah normal yaitu <150 mg/dL. 

Pemeriksaan Kadar Kolesterol

Materi ini membahas mengenai prosedur pemeriksaan kadar kolesterol total, LDL, dan HDL

Kolesterol disintesis secara endogen dari asetil ko-A melalui beta hidroksi dan beta metal glutamil ko-A. Kolesterol dierdarkan dalam plasma melalui lipoprotein yang merupakan senyawa kompleks antara lipid dan apoprotein. Lipoprotein dibagi menjadi 4 (empat) yaitu low density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very low density lipoprotein (VLDL), dan chylomikron.

Pemeriksaan Kadar Bilirubin

Materi ini membahas mengenai posedur pemeriksaan kadar bilirubin total, direct dan indirect

Bilirubin merupakan suatu pigmen empedu yang berwarna kuning jingga dari hasil metabolisme heme yang sebagian besar berasal dari hemoglobin (Hb), sedangkan sisanya berasal dari mioglobin dan enzim.

Pemeriksaan Kadar Ureum

Materi ini membahas mengenai prosedur pemeriksaan kadar ureum

Urea merupakan hasil akhir dari metabolisme protein. Kadar urea yang tinggi di dalam darah merujuk pada hiperuremia/azotemia. Kadar urea akan meningkat pada saat filtrasi pada glomerolus menurun secara drastis dan ketika asupan protein >200 g/hari.

Pemeriksaan Kadar Kreatinin

Materi ini membahas mengenai prosedur pemeriksaan kadar kreatinin di dalam darah

Kratinin dibentuk oleh tubuh dari kreatin (endogeneus metabolime otot) dan hanya dibuang oleh ginjal. Kreatinin yang sudah dibentuk tidak dapat diubah menjadi kreatin. Suatu kenaikan kecil setiap kadar kreatinin darah sudah merupakan tanda dari kerusakan ginjal dan harus dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang lainnya.

Ujian Akhir Semester (UAS)

Ujian Akhir Semester (UAS) Praktikum Kimia Klinik 1